Penantian

Teruntuk hawa yang masih dalam tanda tanya 

Jarak menjadi saksi bahwa kita sedang di sekat waktu
Ia menciptakan pilu dalam riuh rindu yang begitu menggebu
Jarak pemisah antara dua raga yang akan bertemu begitu ketat
Membuat seorang hawa harus tabah menunggu dibalik tabir yang sudah disekat 

Ia masih sabar dalam kesendirian 
Namun sebaliknya ia juga merasa risih dalam penantian 

Dalam hati ia berkata 
"Sampai kapan kau tawan aku dalam kesendirian? 
Mengapa sampai sekarang tabir pemisah ini tak kunjung jua kau sinsingkan? 
Apakah kamu belum mampu untuk menghalalkan? 
Atau sengaja kau tawan aku dalam seribu pengharapan? 

Aku tak pernah mengharap dinar berbalut emas darimu
Tak juga pernah ku harap pangkat dan jabatan mu 
Yang ku tunggu hanyalah lafadz akad yang mengucur dari bibirmu
Serta serah terima raga dari orang tua ku

Itu yang ku tunggu 
Kamu dan seperangkat alat pengikat agar kita menyatu.

Comments

Popular posts from this blog

untuk kedua kali

Antara keinginan dan ketentuan

Aku tiada terburu-buru